Awalnya ngga ada niatan buat latah ikutan bpjs kesehatan yang booming 2 tahun lalu, secara fasilitas kesehatan ter-cover baik di kantor dan ikutan asuransi pulak, pun pak swami kerja disalah satu rumah sakit terbesar di jakarta, dan alhamdulillah, sakit kita ringan-ringan aja sebangsa flu dan pilek paling diare yang masih bisa dirawat dirumah, klo dirawat inap karena melahirkan, jadi ketika kantor diwajibkan oleh pemerintah untuk ikutan bpjs, saia masih ngga bergeming. Orang-orang heboh soal antrian daftar bpjs dan pembayarannya, saia mah cuek ajah.
Sampai akhir tahun kemarin, bapaknya teman kena serangan stroke, lumpuh sebelah, dia sekeluarga sih ikutan bpjs, tapi.......katanya sudah hampir setahun ngga bayar alasannya krn jarang sakit dan klo pun sakit mereka lebih suka berobat ke dokter atau klinik non bpjs, dan kartunya pun di blokir, pontang-panting juga gara2 ngga kartu bpjs-nya diblokir, sempat seminggu dia bayar rumah sakit dengan biaya pribadi, sampai akhirnya iuran dibayarkan kembali dan kartu kembali aktif.
OK, back to topic.. berdasarkan pertimbangan itu dan lainnya, saia pun mendaftar bpjs, lebih untuk ke ortu sih dibanding ke saia pribadi. Alhamdulillah, ortu masih sehat wal-afiat...riwayat di rawat pun blm pernah *jangan sampai yaaa* tapi mengingat asas, sedia payung sebelum hujan, jadilah mendaftar. Untuk datang ke kantor bpjs-nya, kok malas.... yaaa untung aja ada fasilitas daftar bpjs-online.
Cara pengisiannya mudah, sebelum mengisi, siapkan dulu nomor KK dan foto digital ukuran 30Kb klo saia ngga salah ingat. Setelah selesai mengisi akan dikirimkan aktivasi via email yang telah kita daftarkan sebelumnya. Pada email akan disertai link yang menuju halaman aktivasi, halaman ini juga berguna untuk mencetak kartu apabila kita sudah melakukan pembayaran. Bila sudah melakukan aktivasi, kita akan diberi nomor virtual account (VA) yang berguna sebagai nomor unik calon peserta bpjs kesehatan. Merujuk pada email, katanya sih pembayaran bisa dilakukan di ATM, teller bank yang ditunjuk dan beberapa minimarket. Tapi sayangnya pada saat saia mencoba melakukan pembayaran via ATM, ternyata tidak bisa lho....katanya mesin atm ini belum bisa memproses transaksi ini #eh.... beberapa hari kemudian saia coba lagi, dan sama aja, ngga bisa juga. Teman saia coba bayar di teller bank yang ditunjuk, eehh ngga bisa juga dong. Akhirnya cobalah bayar di gerai minimarket, dan bisa lho... tambah biaya admin sih, Rp 2.500/ akun hehehhe....
Setelah pembayaran dilakukan, kembali lagi ke email yang sama, klik link yang dikasih, aktivasi lagi dan silakan mencetak kartu bpjs anda. Katanya sih kartu ini sama aja dengan kartu fisik yang dikeluarkan dikantor bpjs, semoga yaaa...
Beberapa hal yang perlu digarisbawahi ketika saia mendaftar online :
1. Bila mendaftar satu nomor KK, otomatis semua anggota keluarga terdaftar, tidak bisa tidak.
2. Alamat yang sudah terisi secara sistem (berdasarkan nomor KK) tidak bisa dirubah. Nah kasus saia kemarin, terdapat perbedaan no. RW antara form KK dan yang tercetak di sistem bpjs, dan ini ngga bisa dirubah. Katanya sistem... tapi kok beda ya :(
3. Faskes Tingkat 1 yang terdaftar berdasarkan area tempat tinggal, untuk kasus saia faskes yg terdaftar jauuuhhh dari lokasi tempat tinggal ortu, entah gimana nanti pada saat penggunaannya?
4. Hal-hal lainnya saia agak lupa, tapi akan di-apdet begitu teringat.
gw jg blom punya BPJS. kata temen sih bpjs dijadikan second tier aja, yang utamanya ttp asuransi kesehatan. soalnya kalau ada emergency pakai bpjs lama antrinya
ReplyDeletesetuju Mil, memang rencananya hanya utk second tier dan emergency case. Semoga orang tua kita selalu diberikan kesehatan, aamiin
DeleteKalo emergency, bisa langsung masup igd cin di RS mana aja.yg ribet itu kalo sakitnya ga perlu dirawat, kudu ke faskes 1, ga bs langsung ke spesialis kalo ga dirujuk.
DeleteKalo langsung ke RS, kudu ada rujukan, atau ya biaya pribadi -_-
Mertua Dan adek yg masih SD ikutan BPJS pas awal2 BPJS itu loh, ga perlu poto Dan poto kk, yg penting no kk nya.
ReplyDeleteYang harus itu adalah :
1. Kepala keluarganya harus join BPJS supaya anggota keluarganya yg ada di kk tsb bisa didaftarin juga. Jadi, ga bisa kalo anak doang yang mau diasuransiin.
2. Pilih2 faskes ini penting banget, karena ngaruh ke RS yang kita mau. Sistem BPJS di Bekasi pake sistem rayonisasi. Jadi kalo ke klinik A, si klinik A itu bakalan cuma bisa ngerujuk ke beberapa RS yang belum tentu jaraknya berdekatan. Kalo gua, ngetek in dulu RS nya, trus gua tanya RS itu rujukan Dari klinik apa, nah baru gua pilih faskes klinik itu. Buat lahirannn booooo.
3. Ganti faskes bisa dilayanin setelah 3bulan kepesertaan. Kalo blom 3bulan, ya ga boleh ganti faskes.
Tapi nyatanya, nyokap gua ga pernah pake BPJS nya untuk periksa ke dsa. Doi lebih suka langsung ke RS ketemu dokter langganan nya, meskipun ya biaya pribadi. Soalnya kalo anaknya sakit, walau cuma demam, itu itungannya ud emergensi Dan males minta rujuk2an. Ahahaha.
Gua mau bikin postingan BPJS kok ya ga sempet2. Ntar deh gua share.