Seorang “besar” pernah menuliskan ini untuk saya :
“Menurut pendapat saya: jabatan adalah amanah yg harus kita jalankan dg sebaik-baiknya.. (Apapun resikonya). Kalau berjalan di jalan yg benar, jangan pernah merasa takut. Jabatan adalah titipan sesaat, tetapi nama baik akan kita bawa sepanjang masa. Jadi jangan pernah takut...”
Kala itu saya sedang “bertarung” dengan system lama yg perlu
pembaharuan segera. Saya merasa kata2nya
bagai embun pagi hari ditengah kemarau yang berkepanjangan. Terdengar bijak dan
penuh dukungan untuk saya yang tengah “bertarung”. Berdasarkan kata2 itulah
saya meneruskan “perjuangan”.
Kata2 3 tahun yang lalu……… tapi manusia itu berubah, entah
memang krn keadaan, keinginan untuk berubah, atau pesanan? Wallahu alam, we
never knew. Sekarang… seorang “besar” itu, yang pernah sangat saya percaya
mendukung saya dalam “pertarungan” dulu, BERUBAH…..berubah menjadi “benteng”
yang menghalangi jalan saya untuk melangkah maju dengan cara yang tidak sebijak
tuturnya dulu.
Well, what should I do? Perlukan saya mengibarkan bendera
untuk memulai “pertarungan” terhadapnya? Atau saya berdoa saja biarkan Allah yang
“bertarung” dengannya?
cabut kapak perang! ;-)
ReplyDelete*kompor*
kalo memang merasa benar, ya maju saja.
bismillah...selalu perbanyak doa, termasuk doa Nabi Musa as saat hendak menghadapi Firaun.
gutlak
thanks
Deleteikutin kata hati aja bu, tapi dengan pertimbangan matang.
ReplyDeletekarena jaman sekarang cari kerja gag mudah, apalagi dengan batasan umur dan pendidikan (30thn ke atas harus udah S2) dan juga oleh status sekarang :)
betul say....ngga bisa gegabah yaa secara masih butuh duit :D
Delete