nama Indonesia

Secara lagi santai sesantai²nya... saya pun memutuskan utk ber-blogwalking-ria, niat pertama sih ngubek² catper orang sebagai acuan saya dalam membuat ittenary-trip 'pesanan' mendatang.


Disaat ber-blogwalking, ada satu blog yg membuat saya membacanya berulang², blognya Didats, salah seorang warga kampung gajah. Under file named general dg tema "Membawa Nama Indonesia itu Berat", membuat saya sedikit menarik napas dan menitikkan air mata, is it for real? beneran kejadian tuh?


Saya jadi ingat percakapan ringan saya dengan Mas Catur, suaminya Eki, ketika trip ke pulau pramuka bulan lalu. Dia bercerita klo di s'pore, orang Indonesia mempunyai julukan yg 'khas' yaitu indon, well khas yg dimaksud disini adalah sebutan yg melecehkan yg bisa diartikan babu atau kuli kasar. Anggapan mereka semua orang indonesia adalah orang miskin yg tidak berpendidikan. Mas Catur sendiri mengalami hal itu, pandangan orang yg seakan jijik dan kata² yg tidak bisa dikatakan ramah. Sebegitu burukkah pandangan bangsa lain kepada bangsa ini? Padahal jikalau tidak ada TKI yg bekerja disana, siapakah yg menjalankan pabrik² mereka, siapa yg membereskan rumah² mereka dengan menjadi pembantu? **berharap ada ketegasan pemerintah dalam hal ini?**


Tapi salah orang kita juga sih, terutama yg berduit, lebih memilih utk berobat ke s'pore atau luar negeri daripada didalam negeri, lebih memilih produk dg label luar negeri daripada label negeri sendiri, lebih bangga dengan mengucapkan "Kami sekeluarga menghabiskan liburan ke malaysia" daripada mengucapkan "Kami sekeluarga menghabiskan liburan didanau toba", lebih bangga makan hamburger daripada tempe, lebih memilih softdrinks daripada wedang-jahe.. dan banyak lebih² lainnya.. Maka ketika seorang teman mengajak saya utk keliling ASEAN, saya cuman berkata pendek, " Saya mau melihat Indonesia lebih banyak "
... lebih baik membudidayakan pariwisata dalam negeri daripada memperkaya pariwisata negeri orang, bukan begitu?