Thursday, February 18, 2010

Penang-Hatyai Trip (6-10 Januari 2010)

Intro : okay, I know... it's february, but better late than nothing, rite?! *ngeles kyk bajaj*


Penang Trip Day-1 (6 Januari 2010)



Jam masih menunjukkan pukul 2.45 pagi, saya cuman bangun utk meng-“snooze” di alarm, sengaja dibuat lebih cepat supaya bisa “ngumpulin nyawa” terlebih dahulu sebelum benar2 sadar. Jam 3 pas baru saya duduk, “ngulet” sedikit langsung menuju kamar mandi. Untuk mandi kah? Oooh tentu tidak, cuman cuci muka-gosok gigi-ambil wudhu, keluar kamar mandi liat bokap yang lagi “ngumpulin nyawa” juga hehehehe, udah dipesenin buat anter saya ke pool Damri terdekat. Setengah jam kemudian saya sudah siap, hanya butuh ½ jam kurang utk menuju pool damri di pusat kota bekasi,mungkin karena masih pagi *pagi banget malah* dan sesuai perkiraan saya, segera setelah sy naik bis pun langsung jalan, Alhamdulillah masih dapet tempat duduk.

Satu jam kemudian sampai juga saya dibandara, turun di terminal 2D, sholat subuh dulu trus sambil nunggu rekan seperjalanan saya, JJ, saya pun menyantap bekal yang dibungkusin nyokap, ga tanggung2 menu sarapan pagi buta saya, nasi rendang.. yummy..  setengah jam saya  nunggu JJ, tapi tu mahluk ngga muncul jg, sekitar pukul 6 dia baru muncul, langsung cek-in bayar 150rb trus cek imigrasi dan duduk diruang tunggu. Pesawat agak lama berangkat, padahal para penumpang termasuk kami sudah berdiri manis dalam bus yang akan mengantar kita ke pesawat *kali ini ngga pake belalai* lalu disuruh turun, wew..ada apa ini? Saya curi-curi dengar, salah seorang teknisi berkata klo lampu kokpitnya ada yang ngga nyala, umm putus kali yee hehehe.. beberapa penumpang mengeluh, buat saya kenapa harus mengeluh, toh yang penting selamat sampai tujuan kan. Jadwal keberangkatan molor dari awalnya jam 06.55 menjadi jam 07.15, setelah meng-sms orang rumah, saya pun mematikan hp dan pesawat take off dengan mulus.






Pesawat mendarat sempurna tepat di pukul 10.20 waktu setempat, pramugari mengumumkan suhu diluar dikisaran 28C, tapi pas kita keluar pesawat kok malah panas :( apanya yg 28C? Penang Int’l  Airport, bandaranya tidak terlalu besar tapi fasilitasnya lumayan lengkap ada beberapa bank lokal yang beroperasi, jadi bisa tukar mata uang tanpa ke money changer. Oia kali ini turun pesawat pun ngga pake belalai, tapi jalan kaki *nasip penumpang bertarif murah –sigh* selepas pintu imigrasi, kami dihadapkan dengan beberapa “gelaran” brosur yang mempromosikan penang, wew.. hebat.. sama seperti spore, yang sangat mudah utk mendapatkan informasi tempat wisata daerah setempat. Saya sempat berkelakar dengan JJ, klo di Indonesia dibuat brosur model kyk gitu, kira2 berapa brosur yang harus dibuat, secara Indonesia terdiri dari 33 provinsi *baru provinsi doangan tuh, blom objek wisata* utk Penang sendiri saya “mengkoleksi” 7 brosur yang berbeda, mulai dari tempat wisata, kulineran, halal-kulineran dan pulau2 yang berada disekitarnya. Selesai  “mengkoleksi” brosur2  dan mendapat pencerahan dari  information center, kami pun menuju mini-market terdekat, niatnya mau menukar recehan berkedok “membeli”  tapi kok mahal-mahal ya… ternyata ngga di penang  ngga di Indonesia, yang namanya barang dibandara pasti mahal *keluh* akhirnya kami nekat2an menuju ke salah satu bank local, nanya dengan sang resepsionis yang jauh dari cakep  yaiyalah, wong bapak-bapak, akhirnya bisa jg nukar uang menjadi pecahan kecil yang lebih masuk akal. 






Keluar dari bandara, kami dikagetkan oleh suara burung gagak. Iya, gagak.. hitam pula, mitos yang merebak di Indonesia membuat kami merinding-semriwing *halah*, tapi sok cuek xixixixi, lalu kami pun menuju bus yang kebetulan sedang menunggu penumpang, 401E, krn menurut info yang kami dapat, utk menuju tempat kami menginap, Tune Hotels, kami harus turun di Komtar utk kemudian ganti bis lagi menuju Jl. Burma tempat Tune Hotels berada. Tapi kenyataan kadang tak seindah rencana, apa daya karena malu bertanya sesatlah dijalan, kami kelewat turun di Komtar, siapa sangka, depan lorong2 pertokoan itu Komtar *ngeles*, akhirnya sampai ke ujung Penang, Weld-Quay, dari sana baru naik bis lagi yang menuju Burma,101 dan harus mengeluarkan ekstra RM 2.8 utk berdua. Oia, ongkos utk 401E itu RM2.70/org. berhubung pecahan ringgit kami yang palig kecil itu RM5 akhirnya kami dikasih diskon oleh sang supir. Pdhal, setelah kami sering naik bis, semua uang yang telah masuk box, tidak bisa dikeluarkan lagi. *pengalaman naik salah satu bis, yang menolak menggembalikan dengan alasan itu* “uang yang sudah masuk tak boleh keluar” weksss..




 

Sampai juga di Burma, lumayan jalan kaki dari bus-stop ke hotel, foto2 dikit.. foto hotelnya tapi. Tune Hotels terlihat megah dengan warna merah mendominasi, mirip dengan partner penerbangannya. Resepsionis terletak dilantai 2, ada 7-eleven dilantai bawah. Ruang resepsionisnya legaaa… terdapat 3 unit PC yang bisa digunakan gratis utk penghuni wlo cuman ½ jam pertama aja. Kamar kami terletak di lt. 7, menghadap ke jalan utama, 1 tempat tidur ukuran besar, 1 kamar mandi lengkap dengan air panas-dingin, ada microwave, AC, kipas angin. Ruangannya ngga kecil wlo ngga bisa disebut besar, cukup lah utk taruh barang2 di lantai, dan yang penting ada space buat saya utk sholat :) Oia selain itu ada kayu yang menempel didinding yang bisa di multifungsikan sebagai meja. Utk menginap di Tune Hotels, saya cukup merogoh RM 35/ 2nights jadi utk berdua kurang lebih RM 70/2 nights. Heran kenapa bisa murah… hmm mereka memang pandai, jadi utk mendapatkan harga murah, kita dianjurkan utk mem-booking jauh2 hari, ya mirip2 lah sama partner penerbangan mereka , Air-Asia, tapi asli beneran murah *highly recommended*
 

Selesai un-packing, JJ pake acara mandi karena ngga tahan panas, saya masih ngga mandi krn udah biasa tanggung, sembari menunggu matahari agak geser, barulah kami keluar kamar, tempat yang pertama kami tuju ada rumah makan…. Lapar booow.. untungnya dekat2 situ banyak yang jualan, ya cuman harus pilah-pilih karena banyak makanan cina yang pantang buat saya, untungnya ada nasi kandar, kata JJ , itu makanan yang harus dimakan klo berkunjung ke penang, Nasi kandar kliatannya halal, yang jual klo ngga orang arab, mungkin orang muslim india, tampilannya mirip nasi padang klo menurut saya, tapi begitu dicoba… BEDA! Enak? Tentunya, apalagi buat perut lapar kita hehehehe. Nasi kandar+minum (kebetulan saya minum air limau) dipatok RM 7, JJ yang memilih the tarik, dipatok dengan harga yang sama. *maap ga pake skrinsyut, saking lapernya sampe lupa poto dulu*
 
 


Selesai urusan perut, kami berkeliling sekitar Komtar, blom kepikiran mau kemana, jadilah diputuskan utk “mengenal” dulu daerah sekitar, menuju pasar terdekat, pasar chowrasta namanya, sambil berburu sopenir, tapi ngga ada yg sreg.  Jalan kaki pun dilanjutkan sampai ke sebuah toko yang lumayan besar bertuliskan “MY DIN – Wholesale…” masuk kesana, tapi cuman liat2 doang, si JJ siy semangat pengen beli daleman, karena itungannya lebih murah dari Indo, plis dong aaah.. tapi akhirnya gagal :D *thanks God* Sambil duduk depan kantor polisi yang terletak di depan pasar chowrasta, kami pun mendiskusikan hendak pergi kemana, akhirnya diputuskan pergi ke Gurney, yang menurut JJ, disana ada tempat makan yang lokasi nya menghadap laut, worthed lah, menurut dia. Oke lah saya setuju.

 


Gurney –  dari komtar kami naik bus 307 dengan tariff RM 1.5 turunnya agak jauh dari lokasi, sebenarnya ada bus yg tepat melewati Gurney Place, tapi menurut penduduk lokal yang kami tanya, lebih baik naik 307 aja, lebih cepat.. iya lebih cepat tapi pake jalan kaki *sigh*
Sampai juga di gurney, lho kok mall? Tanya saya membatin, JJ juga kliatan bingung, “mana lautnya?” akhirnya dengan sok pede kita masuk ke mall itu, mengikuti petunjuk jalan yang menempel di dinding dan sampailah disisi sebelah mall yang menghadap laut.. ya wlo bukan laut langsung, melainkan dipisahkan oleh 2 jalur jalan baru bisa mencapai laut dan sudah gelap.. great!!
“mana tukang makanannya, J? Tanya saya, JJ mulai ga yakin tapi dia berujar, tuh diujung sana ada gambar ikan, pasti restoran seafood.  Gambar ikan yang dia maksut adalah lampu neon yang dibentuk serupa ikan.. “jauuuh” keluh saya, tapi tetap saja melangkah kan kaki kesana. Eh ternyata,  ga jauh berjalan ada tempat makan yang berupa tenda2 yang ramai sekali “umm, mungkin ini tempat makan yang dimaksut” kata JJ. Ya mungkin, saya membatin.. eh tapi kok “noni” semua, ini makanan halal ga y? saya meragu. Tapi terus ngikutin JJ yang bersemangat karena lapar. Setelah mendapat bangku, JJ memesan sekoteng *ya, sejenis itu lah* “lo mau makan apa?” tanya JJ, saya mengangkat bahu, meragu dengan kehalalan tempat makan itu. JJ berkeliling mencari makanan, saya duduk sendirian menunggu sambil sesekali menerima tatapan aneh dari para noni. Tidak lama JJ pergi, seorang india duduk dihadapan saya, ibu-ibu, dia mengajak ngobrol dengan ramahnya dan dari dia lah saya tau klo ada tempat makan khusus muslim disebelah tempat makan ini, wooww…kabar bagus, setelah JJ dating, saya segera ajak dia utk pindah ke seberang, setelah memesan seporsi gorengan *ya sebut saja demikian, krn isinya ada sejenis lumpia, bakwan dll yang dihidangkan dengan semangkok saus dan segelas jus semangka *seumur-umur baru kali itu saya pesen jus semangka, gara-gara tertarik dengan warna minuman orang disebelah meja saia (doh)*
 

Selesai makan dan mengenyang kami meninggalkan lokasi dan berniat kembali ke hotel. Cuman bingung, harus naik apa, mau nanya-nanya, bingung jg mau nanya siapa, secara semua orang terlihat sibuk dengan urusan masing-masing. Akhirnya berjumpa dengan seorang tukang parkir yang bisa ditanya, dan atas petunjuknya pula, kita berhasil kembali ke hotel. Alhamdulillah…



8 comments:

  1. Karena udah kebiasa gak mandi ye, makanya gak ngerasa (ninja)

    Ehm.. ehm.. bedua aja tuh? kagak takut diculik orang? Eh ke tempatnya si Bodhi "Petir" kagak, dev?

    ReplyDelete
  2. Dev, gua pengen banget ke Kota Kinabalu, katanye banyak keluarga gua yang merantau disana..... Anyway, Penang seems a good place to visit :) Will visit this place for sure :)

    ReplyDelete
  3. Wuihhhh... berapa hari tuh di Penang :)

    ReplyDelete
  4. @dhodie : heuheuheu u knw me so well :p Bodhi "Petir" syapa tuh (thinking)

    @cipu : yuks ke kinabalu ;)

    @okkots : the story will continue :)

    ReplyDelete
  5. jadi pengen ke penang ...
    tapi ....
    hmm .. nabung dulu aja deh hehehe

    ditunggu lanjutan ceritanya yak

    ReplyDelete
  6. @ario : acara "promo tiket murah" xixixi
    @niQue : yuks..yuks.. eh dirimu kok ga apdet blog lagih sey :(

    ReplyDelete
  7. mba gimana caranya booking tune hotels saya ga ada kartu kredit mba. dah coba pk cimb click juga ga bisa. mohon bantuannya ya mb. ini email saya febi.1700@gmail.com

    ReplyDelete

Mau Komen2 Boleh, asal jangan nyepam yak!!!