sebelumnya, thanks to komuter yang udah ngingetin buat meng-apdet blog ini
yups, it's been so long ga sempat apdet, kali ini beneran sibuk hehehehe.. sibuk dengan rutinitas, itulah salah satu alasan mengapa saya lebih suka di dunia IT, wlopun pekerjaan padat tapi tidak rutin krn menghadapi kasus yang berbeda setiap harinya, meski telinga harus kebal karena dikejar2 user.
okay, enough for intermezzo :)
eniwei, pertengahan november lalu saya sempatkan juga ke toko buku, kesampaian juga beli "Perahu Kertas" tulisan Dewi "Dee" Lestari, novel ini terbilang ringan utk penulis sekelas beliau, ya pada dasarnya jg saya ngga terlampau suka dengan novel kelas berat dg bahasa yang njelimet plus jumlah halaman yang terlampau ajaib..
pada bab awal saya masih menikmati alur ceritanya, wlo terkesan terlalu detil but it's okay.. kadang penulis memang harus mendeskripsikan suatu "objek" dalam bentuk yg amat sangat detil.. tapi kok lama-lama agak membosankan, ceritanya terlalu datar, nyaris tanpa konflik.. enggan sebenarnya meng-khatam-kan bacaan karena seperti kebanyakan "novel mimpi", ending ceritanya amat sangat mudah ditebak : "sang putri mendapatkan pangeran impiannya" atau "sang pangeran akhirnya bersanding dengan sang putri pujaan hati".. yeah rite!
Quote from the book:
"Hati tidak pernah memilih, hati dipilih..............karena hati tidak perlu memilih, ia selalu tahu kemana harus berlabuh"
ini salah satu ciri khas dari tulisan Dee, selalu ada quote yang bagus :)
selamat membaca buat yang blom membaca
thanks for sharing, kapan gw boleh minjem bukunya?
ReplyDelete*yg lagi ga punya budget buwat beli buku*
nunggu dipinjemin aja ah, huehue... :D
ReplyDeleteKalau saia terbalik. Justru di awal sampai tengah itu saia mengira endingnya akan berpisah. Tapi ketika Dee membuat semuanya jadi baik, saia merasakan ada sesuatu yang dipaksa. yang jadinya nggak enak.
ReplyDeleteNovel ini dieramkan sejak taun 98. Jadinya kalau saja diterbitkan saat itu masih lumayan fresh (gak terpengaruh pandangan Shitnetron).
saia suka dengan Bulan, Perjalanan, dan Kita.. coba deh diucapkan bareng pendamping perjalanan kita. Merinding!
@niQue + @a2i3s : aaaiiih meuni kompak.. kompak mau minjem :p
ReplyDelete@dhodie : that's exactly what I'm feeling, ending cerita yang "biasa" utk ukuran Dee, lebih suka Rectoverso, permainan katanya dahsyat dan menghanyutkan.
"Bulan, Perjalanan dan Kita" --> itu sebab saya suka perjalanan malam, wlo saat ini blom ada "kita" :D
gua sama sekali blom pernah baca buku2nya dee. bagus ya?
ReplyDeletetidak perlu memilih, tampilkan saja yang terbaik, maka yang terbaik pula akan memilihmu.....
ReplyDeleteajarin2 dong mba senior IT.. (hassle)
ReplyDeleteklo aku paling suka quote yang ini :
"berputar menjadi yang bukan kita, kemudian menjadi diri sendiri" ;-)
Ngomeng, ahh...
ReplyDeleteThx dah publish link di milis sehingga diriku tahu artikel ini...
Kalau buku horror ada gak.? Mau dong... xixixi
mampir lagi.....
ReplyDeleteapa khabar ??
@Quinie : buku2nya Dee, lumayan menginspirasi..
ReplyDelete@komuter : iya..amiiien
@nengUcrit : whoalaah... eh aku nda bisa buka blog kamyu tuh
@mas Irfan : ada.. goosebumps suka ngga? xixixi